Fenomena Kebangkitan Islam

Islam salah satu agama yang paling banyak penganutnya di seluruh dunia. Islam yang lahir di Timur Tengah, Arab Saudi, menyebar secara cepat ke seluruh dunia dan diterima oleh masyarakat dunia yang berbeda-beda bangsa, tentunya dengan perbedaan karakteristik.
Meskipun Islam lahir di lingkungan Arab bukan berarti Islam milik orang Arab, dalam ajaran Islam tidak ada perbedaan antara Arab dan nonArab, semuanya sama kecuali ketakwaan dan keimanan kepada Allah Swt. Sebagai agama yang rahmatan lil alamin , Islam mengajarkan kedamaian bagi seluruh alam, baik itu untuk pemeluk Islam maupun nonIslam. Inilah mengapa Islam cepat menyebar luas dan diterima masyarakat dunia.
Kelahiran agama Islam memang tergolong baru dibandingkan dengan agama samawi lainnya. Kristen misalnya yang lahir lebih dari dua ribu tahun lalu. Sedangkan Islam lahir lebih dari seribu empat ratus tahun yang lalu.
Penganut Islam di seluruh dunia saat ini menurut Wikipedia berbahasa Indonesia sekitar 1,6 miliar (menurut beberapa sumber lebih dari 1,6 miliar), memang masih di bawah Kekristenan (Katolik, Protestan, Ortodhok, Katolik Roma, dan sebagainya) yang mencapai 2 miliar.
Meskipun Islam saat ini di posisi kedua tapi Islam pernah mencapai posisi puncak sebagai agama terbanyak penganutnya pada masa Khilafah Islamiyah. Saat itu, dalam waktu singkat Islam menyebar di tiga benua, di saat Kristen masih dalam kegelapan.
Seiring berjalannya waktu, Islam mengalami kemunduran dan Kristen mengalami kemajuan berkat belajar pada Islam saat mencapai masa kegemilangannya. Saat itu, Bangsa Eropa (Kristen) melakukan ekspansi besar-besaran ke seluruh dunia dengan menjajah negara-negara lain.
Dengan semangat Gold, Gospel, dan Glory bangsa Eropa tidak hanya menjajah kekayaan tapi juga menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia. Pada waktu itu, penyebaran agama Islam di seluruh dunia tidak begitu berkembang bahkan bisa dikatakan stagnan namun cahayanya sampai kapanpun tidak akan pernah redup.
Setelah bangsa Eropa mengekspansi daerah lain, Islam tetap berkembang dan kebangkitannya terus terlihat nyata. Hal ini, bisa dilihat dari semakin berkembangnya agama Islam dari waktu ke waktu. Berdasarkan data yang dihimpun tahun 1980, populasi umat Islam tercatat sebanyak 800 juta jiwa. Jumlah itu membengkak menjadi 1,3 miliar jiwa pada tahun 2004. Bahkan, hingga saat ini pertumbuhan agama Islam melebihi pertumbuhan penduduk dunia. Pertumbuhan agama Islam 2,9% sedangkan penduduk dunia 2,3% pertahun. Dengan hal ini menurut prediksi, tahun 2030 Islam akan jadi mayoritas di atas agama-agama lain dengan 30% penduduk dunia.
Penyebabnya, dikarenakan tingginya angka kelahiran di negara-negara Islam dan menurunnya angka kelahiran di negara-negara non Islam, serta banyaknya orang yang berbondong-bondong masuk Islam (Mualaf).
Vatikan sendiri, yang mewadahi Kristen Katolik sedunia dalam laporannya pada tahun lalu (2010) mengumumkan bahwa populasi kaum muslimin telah melampaui jumlah kaum Kristen Katolik sedunia yang 1,3 milyar. Berdasarkan laporannya, pada awal abad 20 (1900) jumlah kaum muslimin hanya 12,3% dari seluruh penduduk bumi, namun jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 23% dari keseluruhan penduduk bumi. Disebutkan pula dalam laporan ini bahwa pengikut suni di kalangan muslim mencapai 1,4 milyar, melebih pengikut Katolik yang berjumlah 1,3 milyar. Melihat hal ini, Sunni merupakan sekte agama terbanyak pengikutnya di Seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, populasi kaum muslimin terbesar berada di Asia, bahkan di antara sepuluh Negara berpenduduk muslim terbesar, enam di antaranya di Asia. Kesepuluh Negara tersebut adalah; Indonesia, Pakistan, India, Bangladesh, Mesir, Nigeria, Iran, Turki, Aljazair dan Maroko. Bahkan terdapat beberapa negara yang selama ini sama sekali tidak dikenal sebagai Negara muslim, ternyata di dalamnya terdapat komunitas muslim yang sangat besar, seperti Rusia, Cina dan India. India yang dikenal sebagai Negara Hindu, ternyata di dalamnya terdapat 161 juta kaum muslimin, melebihi jumlah Negara Islam manapun kecuali Indonesia (203 juta) dan Pakistan (174 juta). Di Cina, berdasarkan laporan tersebut, populasi kaum muslimin mencapai 20 juta orang. Inipun oleh para pengamat masih dianggap jauh dari jumlah sebenarnya. Karena beberapa penelitian, termasuk yang bersumber dari kalangan muslim Cina, jumlah mereka dapat mencapai 100 juta.
Pertumbuhan Islam yang sangat signifikan juga bisa dilihat dari pertumbuhan Islam yang sangat pesat di Benua Eropa dan Amerika. Eropa dan Amerika harus siap menerima Islam sebagai bagian dari mereka. Beberapa negara Eropa Barat dan Eropa Utara seperti Prancis, Inggris, Belanda, Denmark dan sebagainya diprediksikan akan menjadi Republik Islam, menyusul Kosovo, Bosnia Herzigovina, dan Albania yang saat ini sudah menjadi Republik Islam di Eropa. Bahkan, Saat ini beberapa wali kota di Eropa Barat ada yang beragama Islam. Pertumbuhan Islam yang pesat di Eropa tidak hanya disebabkan oleh Imigrasi dari Afrika Utara dan Asia Selatan. Tapi, juga disebabkan oleh banyaknya masyarakat Eropa yang berbondong-bondong masuk Islam.
Kebangkitan Islam di Eropa sebenarnya sudah dinyatakan oleh Nabi dalam sebuah hadits. Rasulullah saw. pernah ditanya, “Kota manakah yang dibebaskan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius dibebaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel” (HR Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim). Beberapa ahli hadits berpendapat kota Roma juga dibebaskan setelah Konstantinopel dengan banyaknya masyarakat Eropa yang masuk Islam. Kenyataan ini terbukti saat ini.
Pesatnya peningkatan kaum muslimin saat ini, bukan disebabkan oleh ekspansi, paksaan, terorisme, dan sebagainya. Tapi, karena memang ajaran Islam sendiri yang mengajarkan kedamaian bagi seluruh alam “Rahmatan Lil Alamin” sehingga Islam diterima oleh masyarakat dunia dengan suka cita. Dengan hal ini, umat Islam tidak harus angkat senjata untuk menyebarkan agama Islam, sebab angkat senjata malah memperburuk citra Islam sendiri, kecuali memang Islam diserang lebih dahulu. Dengan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah telah menunjukan citra Islam yang sesungguhnya. Sehingga non muslim akan tertarik masuk Islam dan umat Islam hanya menunggu waktu saja melihat kebangkitan Islam. (*)
Oleh: Sihabuddin
• Penulis adalah Mahasiswa Public Relations Ilmu Komunikasi. Peneliti Demografi Islam

Komentar